Kelenjar tiroid adalah organ berbentuk kupu-kupu yang terletak tepat di bawah jakun. Kelenjar ini memiliki fungsi penting, yaitu untuk memproduksi hormon tiroid yang berperan dalam berbagai proses-proses kimiawi yang terjadi dalam tubuh.
Pada kondisi normal, kinerja kelenjar tiroid cenderung tidak kita sadari sama seperti organ-organ dalam yang lain. Tetapi jika terjadi pembengkakan, kelenjar tiroid akan membentuk benjolan pada leher. Inilah yang disebut gondok.
Gondok terkadang sulit ditemukan penyebabnya karena sangat beragam. Tetapi ada beberapa faktor yang umumnya bisa memicu penyakit ini.
Di antaranya adalah:
a. Hipertiroidisme dan hipotirodisme. Penyakit gondok dapat terjadi karena kinerja kelenjar tiroid yang berlebihan (hipertiroidisme) atau menurun (hipotiroidisme). Keduanya akan memicu pembengkakan kelenjar tiroid.
Hipertiroidisme umumnya disebabkan oleh penyakit Graves. Sementara hipotiroidisme dapat dipicu oleh kekurangan iodin atau penyakit Hashimoto.
Penyakit Hashimoto dan penyakit Graves merupakan kondisi autoimun.
b. Kekurangan iodin. Iodin dibutuhkan kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon tiroid. Zat ini dapat ditemukan dalam ikan, tiram, rumput laut, sereal, gandum, serta susu sapi. Karena kekurangan iodin, kinerja kelenjar tiroid akan menurun dan mengalami pembengkakan.
c. Merokok. Asap tembakau yang mengandung senyawa tiosianat dapat mempengaruhi kemampuan tubuh dalam memanfaatkan iodin.
Baik kelebihan produksi hormon gondok (hipertiroid) maupun kekurangan produksi hormon gondok (hipotiroid) bisa ditandai dengan pembengkakan atau pembesaran kelenjar gondok. Kelebihan produksi hormon gondok (tiroid) menyebabkan penimbunan hormon gondok di dalam kelenjar gondok, menghasilkan pembesaran atau pembengkakan kelenjar gondok. Sebaliknya, kekurangan gondok memicu/memaksa sel-sel kelenjar gondok untuk terus-menerus menghasilkan hormon tiroid hingga sel-sel kelenjar gondok itu mengalami pembengkakan atau pembesaran (hipertrofi), sehingga mengakibatkan juga pembengkakan atau pembesaran kelenjar gondok. Namun tidak semua penderita hipertiroid dan tidak semua penderita hipotiroid mengalami pembesaran / pembengkakan gondok.
Gondok dapat ditangani dengan beberapa cara. Penentuan langkah ini tergantung pada beberapa faktor, yaitu ukuran benjolan, gejala yang dirasakan, serta penyebab dasar terjadinya gondok. Benjolan yang kecil dan tidak menyebabkan gejala, akan dipantau perkembangan kondisinya sebelum melakukan tindak lanjut. Penanganan antara lain meliputi terapi penggantian hormone, obat penurun hormon iroid, terapi iodin radioaktif dan operasi
Benjolan yang terus membesar hingga mengganggu pernapasan dan menyebabkan penderita sulit menelan umumnya ditangani dengan operasi.
Namun bila penanganan dilakukan secara dini, dimana
Produk yang disarankan :
A. Hipertiroid
Pada kasus hipertiroid terjadi proses metabolisme dan pembakaran yang berlebihan di dalam semua sel tubuh, sehingga dapat memberikan gejala
seperti :
Mudah lelah/capek ; lemas atau lemah.
Sering pusing/pening atau sakit kepala.
Sering berdebar-debar.
Sering merasa kepanasan ; tidak tahan panas.
Merasa kepanasan walaupun berada di tempat sejuk atau ruangan ber-AC.
Sering/mudah berkeringat, di telapak tangan dan/atau telapak kaki, di daerah ketiak, atau di seluruh tubuh.
Bau badan.
Mudah terkejut/terkaget-kaget (irritability).
Tangan gemetar (tremor).
Sering/banyak buang air besar ( tapi bukan diare ).
Berat badan berkurang/menyusut walaupun nafsu makan tetap bagus.
Rambut rontok.
Penampilan mata melotot (eksoftalmos / exophthalmos).
Sering merasa gelisah atau ketakutan (tanpa sebab yang jelas).
Susah tidur ( insomnia ).
Siklus menstruasi menjadi kacau ; kesuburan terganggu. Kulit terasa lembab dan hangat.
Tensi tinggi (hipertensi) dan denyut jantung cepat (tachycardia).
a. Noni Plus
Noni Plus memiliki sifat adaptogen yang dapat membantu merangsang otak untuk menenangkan tubuh.
Minum : 15-30 ml x 3 setelah makan atau sesuai kebutuhan
b. Calcium Mag
Mengandung magnesium yang akan merilekskan saraf tubuh.
Minum : 2 tablet x 2 setelah makan atau sesuai kebutuhan
c. Colostrum
Mengandung PRP yang bermanfaat sebagai penyelaras sistem kekebalan tubuh.
Minum : 2 kapsul x 2 atau sesuai kebutuhan tubuh
B. Hipotiroid
Pada kasus hipertiroid terjadi proses metabolisme dan pembakaran yang melambat di dalam semua sel tubuh, sehingga dapat memberikan gejala
seperti :
Mudah lelah/capek ; lemas atau lemah.
Sering pusing / pening atau sakit kepala.
Sering merasa kedinginan, tidak tahan dingin.
Susah / kurang berkeringat.
Susah buang air besar, cenderung sembelit / konstipasi.
Berat badan cenderung bertambah.
Depresi.
Siklus menstruasi memanjang.
Kulit terasa kering dan tampak pucat.
Kuku menipis dan rapuh.
Rambut menipis.
Wajah membengkak atau sembab ( puffy face ).
Nafas terasa berat / sesak jika tenaga terkuras.
Denyut jantung cenderung lambat ( bradycardia ).
Produk yang disarankan :
a. Chlorophyll Plus
Meningkatkan energi tubuh dan melegakan pernafasan.
Minum : 5 ml x 2 setelah makan atau sesuai kebutuhan
b. Spirulina
Kaya vitamin dan mineral yang penting untuk meningkatkan metabolisme tubuh, Minum : 2 kapsul x 3 setelah makan atau sesuai kebutuhan
c. Radiance
Disamping silika, juga mengandung yodium dari ekstraksi ganggang merahnya,Minum : 1-2 kapsul x 2 setelah makan atau sesuai kebutuhan
d. ProArgi-9+
Arginin dapat membantu memblok efek somatostatin. (somatostatin dapat membuat hipotalamus bekerja lambat, sehingga menurunkan hormon pertumbuhan, kortisol, tiroid, dll.)
Minum : 1 sachet sebelum tidur atau sesuai kebutuhan.